ISO 9001:2015 adalah hasil revisi terbaru dari lembaga non profit International Standardization Organization yang terdiri dari 90 negara di dunia yang berpusat di Jenewa. Versi terbaru tersebut haru disahkan pada September 2015. Organisasi ini telah menghasilkan ribuan standar yang banyak dipakai diseluruh dunia. ISO 9001:2015 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu, dimana pada revisi terbarunya telah memasukkan unsur- unsur manajemen resiko dalam mengelola perusahaan. Setiap perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas, meminimalkan resiko terhadap perusahaan serta menjaga kelangsungan profitabilitas perusahaan. Dasar pada Sistem Manajemen Mutu adalah Plan (P), Do (D), Check (C) dan Action (A) dimana dengan Continous Improvement  akan terjadi perbaikan mutu manajemen organisasi tersebut. Tentunya ini harus didukung oleh komponen utama dalam Sistem Manajemen Mutu yaitu Komitmen dan Kepemimpinan (Commitment and Leadership).

ISO 14001:2015 adalah produk dari International Organization for Standarization untuk Sistem Manajemen Lingkungan versi terbaru yang memasukkan Life Cycle Perspective dalam sistem manajemennya. Versi terbaru ini meminta perusahaan untuk memikirkan penggunaan material dan peralatan permesinan/proses seefisien mungkin serta memikirkan proses daur ulang dan penghematan energi pada manajemen perusahaan. Dalam penerapnnya sistem manajemen ini mengikuti aturan perundangan yang ada, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan adanya sistem manajemen lingkungan ini, perusahaan akan lebih mudah dalam menata manajemen lingkungannya sehingga tidak melanggar aspek- aspek legal yang ada. Sistem manajemen lingkungan membuat perusahaan lebih peka terhadap semua peraturan pemerintah dan peraturan daerah sehingga dalam pengembangan manajemen akan lebih tertata rapi dan tidak melanggar hukum. Penerapan program PROPER akan sengat membantu perusahaan dalam membantu pemerintah dalam mewujudkan perusahaan yang peduli lingkungan.

ISO 45001 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pertama di dunia yang menggunakan standar internasional. Pertama kali diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2018. Pedoman dalam ISO 45001 membantu perusahaan untuk membenahi kinerja K3. Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan PP No. 50 Tahun 2012 untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diadopsi di banyak perusahaan. Sistem manajemen tersebut memberikan perlindungan keamanan bekerja terhadap tenaga kerja serta memberi keuntungan kepada perusahaan dari penghematan akibat tidak adanya kecelakaan dalam perusahaan tersebut.

ISO 22000:2018 juga merupakan produk dari International Standarization Organization untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan (Makanan dan Minuman). Sistem manajemen ini mengatur proses kerja pada titik- titik kelemahan dalam produksi pangan (makanan dan minuman) dengan melakukan analisa HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) sehingga produksi padangan lebih terjamin dan aman dikonsumsi. Sistem ini banyak digunakan pada perusahaan penghasil makanan dan minuman serta produk pangan lainnya untuk lebih meyakinkan konsumen terhadap produk mereka yang telah diolah dengan mekanisme yang aman untuk dikonsumsi.

ISO/IEC 17025:2017 adalah juga produk dari International Standarization Organization untuk Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian atau Kalibrasi. Sistem manajemen ini lebih menekankan pada kompetensi dari para peneliti serta akurasi alat penelitian sehingga akan didapat suatu hasil yang dapat dipercaya. Sistem manajemen ini tidak memberikan sertifikasi tetapi lebih menekankan pada akreditasinya, sehingga laporan hasil pengujian yang diterbitkan oleh lembaga atau laboratorium tersebut dapat dipercaya dan diterima oleh masyarakat.

Dalam sebuah organisasi, keteraturan kerja serta kejelasan tanggungjawab adalah hal yang mutlah diperlukan jika organisasi tersebut menginginkan kerja yang efektif, efisien serta dapat mencapai target instansi/perusahaan tersebut. SOP sangat diperlukan dalam organisasi tersebut untuk memperjelas aktivitas kegiatan ataupun kerja dari masing- masing bagian ataupun personel dalam organisasi tersebut. Kejelasan tanggungjawab menjadi sangat diperlukan untuk mempermudah masing- masing personel dalam melakukan TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) personel tersebut. Jika terdapat masalah maka akan sangat mudah untuk mencari penyelesaian hanya dengan mencari titik permasalahan dengan membandingkan antara kerja aktual dan SOP yang telah ada.

Kami juga memberikan berbagao pelatihan K3 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien. Pelatihan tanggap darurat, pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Pelatihan Pengenalan Bekerja pada Ruang Tertutup (Confined Space), Pelatihan Pencegahan Korosi, serta berbagai pelatihan lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Kami juga memberikan Jasa Audit Pihak Kedua, untuk memastikan proses sistem manajemen telah memenuhi persyaratan. Audit Pihak Kedua berguna bagi klien sehingga lebih siap dalam menghadapi Audit Sertifikasi (Audit Pihak Ketiga).