Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 (Check & Action – Klausul 9 & 10)

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 (Check & Action – Klausul 9 & 10)

Dengan mengikuti bimbingan teknis ini peserta dapat menjelaskan makna dan interpretasi evaluasi kinerja, dan perbaikan, dan mampu membangun/mengembangkan klausul 9 dan 10 SML SNI ISO 14001 di organisasi.

Requirements
  • Pengetahuan tentang prinsip sistem manajemen umum
  • Pengetahuan tentang proses bisnis organisasi
  • Siklus PDCA dalam sistem manajemen
  • Standar SML, yaitu SNI ISO 14001:2015 dan 14004:2016
  • Hp/ Laptop/Komputer
  • Koneksi internet
  • Membaca standar SML SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016 klausul 9 dan 10
Description

Bimtek ini memberikan pemahaman dan interpretasi yang benar dan tepat tentang makna dan makna klausul 9 dan 10 SML yang sebelumnya menggunakan karena pemahaman dan interpretasi terhadap klausul2 SML.

Penentuan sasaran adalah dasar organisasi dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk organisasi, dan telah menetapkan standar SNI ISO 14001: 2015 Sistem manajemen lingkungan dan SNI ISO 14004: 2016 Sistem Manajemen – Panduan umum dalam penerapan klausul 9 dan 10 . Peserta merupakan anggota organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO14001 edisi 2004.

Setelah Bimtek peserta dapat menjelaskan makna dan interpretasi, dan perbaikan dan berkembang dan 10 SNI ISO 14001: 2015 Sistem manajemen lingkungan di organisasi.

Who is the target audience ?
  • personil organisasi yang telah mengetahui prinsip dan manfaat SML bagi organisasi, serta telah membaca standar SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016 klausul 9 dan 10
  • personil organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO 14001 edisi 2004

Untuk mengikuti Bimbingan Teknis : KLIK DISINI ! 

ISO 45001 : Membangun tempat kerja yang aman dan sehat.

ISO 45001 : Membangun tempat kerja yang aman dan sehat.

Peningkatan perdagangan global memunculkan tantangan baru dalam hal kesehatan dan keselamatan, yang mendorong adanya kebutuhan akan standar sistem manajemen K3 internasional, guna memampukan tolok ukur global dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Karena alasan inilah, ISO mengembangkan standar internasional yang akan dapat diterapkan pada berbagai organisasi berapa pun besarnya, di segala sektor atau lokasi.

OHSAS 18001 berubah . . .

ISO 45001 adalah standar internasional baru untuk manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan akan menggantikan standar OHSAS 18001 yang lama.

Publikasi standar ISO 45001 baru kemungkinanakan dilakukan pada Maret 2018. OHSAS 18001 akan ditarik pada saat publikasi ISO 45001 dan organisasi yang saat ini tersertifikasi OHSAS 18001 akan memiliki waktu tiga tahun untuk berpindah ke ISO 45001.

Diluncurkan pada 1999, OHSAS 18001 awalnya dirancang untuk menyelaraskan berbagai standar manajemen kesehatan dan keselamatan nasional menjadi satu standar dengan maksud menghilangkan kerancuan dan fragmentasi pasar.

Tujuan keseluruhan ISO 45001 sama, namun seperti semua standar ISO baru dan direvisi, standar ini mengikuti terminologi umum dan struktur Annex SL, dan merupakan satusatunya perbedaan besar antara OHSAS 18001 dan ISO 45001.

ISO 45001 akan memasukkan manajemen K3 dan perbaikan berkelanjutan ke dalam inti organisasi. Standar baru ini merupakan peluang bagi organisasi untuk menyelaraskan sistem manajemen K3 dengan arah strategis mereka. Dengan semakin berfokus pada perbaikan kinerja dan proses kesehatan dan keselamatan.

Untuk siapakah standar ini ?

ISO 45001 berlaku untuk semua jenis organisasi, besar maupun kecil, semua industri, dan di lokasi mana pun.

Penggunaan struktur Annex SL baru berarti bahwa standar ini dapat diintegrasikan dengan mudah dengan sistem manajemen lain seperti ISO 9001 dan ISO 14001, serta menyatukan program kesejahteraan karyawan lainnya.

Mengapa ISO 45001 ?

Dengan globalisasi, semakin banyak organisasi yang mulai melakukan perdagangan dan berintegrasi di dunia internasional, yang menyebabkan mereka menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan keselamatan baru. Banyak organisasi cenderung menggunakan standar kesehatan dan keselamatan umum atau nasional dan tidak satu pun dari organisasi tersebut yang mempromosikan ketaatan global. Akibatnya, banyak pihak yang berkepentingan menyatakan kebutuhan akan standar sistem manajemen K3 internasional guna memudahkan penetapan tolok ukur berdasarkan kebijakan dan praktik kesehatan dan keselamatan di berbagai kawasan geografis.

Komite Proyek ISO, ISO PC 283, didirikan oleh Organisasi Standardisasi Internasional (ISO) untuk mengembangkan standar internasional untuk manajemen K3, ISO 45001.

Persyaratan Baru

Standar ISO 45001 mewajibkan organisasi untuk melihat melampaui persyaratan kesehatan dan keselamatan mereka sendiri dan mempertimbangkan persyaratan dan risiko eksternal yang ada. Organisasi seharusnya tidak hanya mempertimbangkan masalah kesehatan dan keselamatan apa saja yang berdampak langsung pada mereka, namun juga memperhitungkan dampaknya pada masyarakat yang lebih luas.

Dengan ISO 45001 yang menggunakan Annex SL, terdapat fokus yang lebih kuat pada Konteks Organisasi dan peran manajemen puncak, sehingga memastikan keterlibatan dari manajemen puncak dan kontribusi karyawan yang lebih besar. ISO 45001 mewajibkan agar aspek K3 diintegrasikan ke struktur organisasi

Berdasarkan OHSAS 18001, tanggung jawab kesehatan dan keselamatan saat ini dibebankan pada Manajer Kesehatan dan Keselamatan. Berdasarkan ISO 45001, tanggung jawab Kesehatan dan Keselamatan kini perlu diintegrasikan dalam pengoperasian bisnis sehari-hari dengan akuntabilitas lebih luas dan bukan lagi tanggung jawab tunggal Manajer Kesehatan & Keselamatan.

Apa manfaat standar baru ?

ISO 45001 akan memberikan persyaratan dan klausul yang jelas dan lebih baik dibandingkan OHSAS 18001, yang merupakan dasar bagi standar ini.  Salah satu tujuan utama ISO 45001 adalah mengintegrasikan karyawan dan perwakilan mereka ke dalam inti sistem manajemen K3.

ISO 45001 akan memampukan organisasi untuk meningkatkan ketangguhan dengan mengantisipasi, menyesuaikan, dan menanggapi risiko kesehatan dan keselamatan.

Manfaat lainnya mencakup :

  • Integrasi yang lebih mudah dengan standar ISO lain, seperti ISO 9001 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan)
  • Keterlibatan manajemen puncak akan menghasilkan komitmen lebih tinggi dan tanggung jawab bersama dalam hal kesehatan dan keselamatan di seluruh organisasi
  • Dengan mengelola risiko secara teratur, organisasi akan mengurangi bahaya dan risiko
  • Dengan diperkenalkannya “Konteks Organisasi”, organisasi akan memahami pendorong internal dan eksternal, yang memberikan kejelasan tujuan dan rencana strategis
  • Proses pengelolaan pengaturan pengalihdayaan, kontraktor, dan pengadaan akan dilakukan secara lebih jelas, yang akan menghasilkan penurunan risiko dan efisiensi yang lebih tinggi.

Bagaimana kami dapat membantu ?

Dinamika Consulting meluangkan waktu untuk memahami kebutuhan dan kondisi unik klien kami dan bisnis mereka, guna bertindak sesuai pertimbangan, kepekaan, dan kehati-hatian. Kemandirian kami berarti bahwa kami berkomitmen untuk melakukan hal-hal dalam cara yang benar untuk mencapai standar tertinggi dan hasil terbaik untuk semua pihak, sehingga memberikan keyakinan bagi klien dalam setiap keputusan kami.

Workshop Implementasi ISO 45001:2018 – 15 & 16 Oktober 2018

Workshop Implementasi ISO 45001:2018

Dengan diterbitkannya Standard Sistem Manajamen K3 terbaru ISO 45001:2018 maka diperlukan pengetahuan untuk memahami persyaratan – persyaratan yang tercakup di dalamnya, serta perubahan apa saja dari Standard sebelumnya yaitu OHSAS 18001:2007. Ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan versi sebelumnya OHSAS 18001. ISO 45001:2018 memiliki beberapa perubahan penting, standard ini akan lebih fokus pada kinerja serta dengan menggabungkan pendekatan proses dengan pemikiran berbasis risiko, serta menggunakan siklus Plan-Do-Check-Act di semua tingkatan dalam organisasi.

Dinamika Consulting sangat menyadari pentingnya pemahaman akan ISO 45001:2018 tersebut, dan pada tanggal 15 – 16 Oktober 2018, Dinamika Consulting untuk kesekian kalinya menyelenggarakan Workshop Implementasi ISO 45001:2018.

Dinamika Consulting mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi pada Workshop Implementasi ISO 45001:2018.

DOWNLOAD FOTO WORKSHOP

Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

Deskripsi Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 ini memberikan pemahaman dan interpretasi yang tepat tentang makna klausul 7 dan 8 ISO 14001:2015  Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Target yang diajukan adalah anggota organisasi dan organisasi yang telah mengetahui prinsip dan manfaat SML bagi organisasi, serta telah membaca standar SNI ISO 14001: 2015 Sistem manajemen lingkungan dan SNI ISO 14004: 2016 Sistem manajemen lingkungan – Panduan umum dalam penerapan klausul 7 dan 8 . Peserta merupakan anggota organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO14001 edisi 2004.

Setelahesu bimtek peserta diharapkan dapat menjelaskan makna dan interpretasi pengendalian, kepemimpinan, pengembangan, dan pengembangan teknologi dan 8 SNI ISO 14001: 2015 Sistem manajemen lingkungan di organisasinya.

Persyaratan Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

  • Pengetahuan tentang prinsip sistem manajemen umum
  • Pengetahuan tentang proses bisnis organisasi
  • Siklus PDCA dalam sistem manajemen
  • Standar SML yaitu SNI ISO 14001:2015 dan 14004:2016
  • Smartphones/Notebook/Personal Computer
  • Koneksi internet
  • Membaca standar SML SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016 klausul 7 dan 8

Manfaat Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

  • peserta dapat menjelaskan makna dan interpretasi pengendalian operasi, kepemimpinan, dukungan, dan mampu membangun/ mengembangkan klausul 7 dan 8 SML SNI ISO14001 di organisasi

Peserta Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

  • personil organisasi yang telah mengetahui prinsip dan manfaat SML bagi organisasi, serta telah membaca standar SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016
  • personil organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO14001 edisi 2004, serta belum memahami dengan benar dan tepat tentang maksud dan makna klausul 7 dan 8 SML SNI ISO 14001:2015

Bagaimana Cara untuk Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8 
Untuk mengikuti Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8 kunjungi link berikut ini :  Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 – Klausul 7 dan 8

PKPU Human Initiative Kembali Mendapatkan Sertifikat ISO 9001

(Relawan Lembaga Kemanusiaan PKPU Human Initiative membantu masyarakat yang terjebak banjir dievakuasi di tempat yang aman)

Lembaga kemanusiaan nasional PKPU Human Initiative kembali mendapatkan sertifikat ISO 9001.

ISO 9001 merupakan sertifikat manajemen mutu tingkat dunia dan menjadi tolok ukur kinerja sebuah organisasi atau lembaga.

Sertifikat diberikan melalui proses audit eksternal oleh badan sertifikasi tingkat dunia perwakilan Indonesia di Jakarta.

Seritifikat ISO diserahkan kepada Agung Notowiguno selaku Presiden Direktur PKPU di kantor PKPU Jl. Raya Condet No. 27-G Batu Ampar Jakarta Timur.

Ini adalah sertifikat ISO kesekian kalinya yang diperoleh PKPU sejak tahun 2011.

“Ini menunjukan bahwa selama enam tahun terakhir PKPU telah melaksanakan aktifitasnya dengan baik,” kata Manajer Humas PKPU – Human Initiative, Sukismo.

Terbukti dengan dapat dipertahankannya sertifikat tersebut setelah dilakukan audit oleh tim yang kompeten di bidangnya.

ISO yang diperoleh saat ini merupakan tahapan renewal dan PKPU berharap agar dapat terus konsisten menjalankan ISO ini dengan melakukan continual improvement (perbaikan berkelanjutan) di segala lini.

Sumber : Tribun News

Ledakan Guncang Kilang Minyak di Jerman, 1.800 Orang Dievakuasi

(Situasi di kilang minyak di Jerman yang dilanda ledakan dan kebakaran (AFP PHOTO/DPA and News5/Sebastian Pieknik)

Berlin – Sebuah kilang minyak di Jerman bagian selatan dilanda ledakan yang memicu kebakaran besar. Sedikitnya 8 orang luka-luka dan sekitar 1.800 orang lainnya dievakuasi.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (1/9/2018), ledakan ini mengguncang kilang minyak yang dikelola oleh Grup Bayernoil di Ingolstadt, Bavaria pada Sabtu (1/9) pagi sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Penyebab ledakan ini belum diketahui pasti.

Ledakan itu memicu kebakaran di area kilang minyak sehingga memaksa otoritas setempat melakukan evakuasi besar-besaran.

Sekitar 1.800 warga yang tinggal di kota Vohburg dan Irsching yang dekat dengan lokasi insiden, terpaksa dievakuasi sebagai langkah pencegahan.

Sekitar 200 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. “Upaya pemadaman api masih berlanjut,” demikian pernyataan kepolisian setempat.

Otoritas darurat setempat mewajibkan warga yang tinggal dalam radius 20 kilometer dari lokasi insiden untuk waspada. “Tutup pintu dan jendela secara rapat karena asap (kebakaran),” imbau mereka.

Penyelidikan masih berlanjut untuk mencari tahu penyebab insiden ini.

(Situasi di kilang minyak di Jerman yang dilanda ledakan dan kebakaran Foto: AFP PHOTO/DPA/Lino Mirgeler)

Sumber : detikNews

Pelatihan Pengenalan ISO 45001:2018 – Sistem Manajemen K3 – 20 Agustus 2018

Pengenalan ISO 45001:2018 tanggal 20 Agustus 2018

Dengan diterbitkannya Standard Sistem Manajamen K3 terbaru ISO 45001:2018 maka diperlukan pengetahuan untuk memahami persyaratan – persyaratan yang tercakup di dalamnya, serta perubahan apa saja dari Standard sebelumnya yaitu OHSAS 18001:2007. Ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan versi sebelumnya OHSAS 18001. ISO 45001:2018 memiliki beberapa perubahan penting, standard ini akan lebih fokus pada kinerja serta dengan menggabungkan pendekatan proses dengan pemikiran berbasis risiko, serta menggunakan siklus Plan-Do-Check-Act di semua tingkatan dalam organisasi.

Dinamika Consulting sangat menyadari pentingnya Pelatihan Pengenalan ISO 45001:2018 tersebut, dan pada tanggal 20 Agustus 2018, Dinamika Consulting mengadakan Pelatihan Pengenalan ISO 45001:2018.

Dinamika Consulting mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi pada Pelatihan Pengenalan ISO 45001:2018.

DOWNLOAD FOTO PELATIHAN

Workshop Implementasi ISO 9001:2015 – 13 & 14 Agustus 2018

Workshop Implementasi ISO 9001:2015

Penerapan revisi terbaru ISO 9001:2015 memerlukan pemahaman yang mendalam atas persyaratannya serta tata cara penerapan yang sederhana dan mudah. Oleh karena itu kita harus paham akan organization context, risk based thinking dan penerapannya ke dalam proses bisnis perusahaan. Seandainya perusahaan sudah pernah menerapkan ISO 9001:2008 tentu diperlukan strategi agar revisi menuju ISO 9001:2015 bisa menghemat waktu dan biaya.

Dinamika Consulting sangat menyadari pentingnya pemahaman akan ISO 9001:2015 tersebut, dan pada tanggal 13 – 14 Agustus 2018, Dinamika Consulting untuk kesekian kalinya mengadakan Workshop Implementasi ISO 9001:2015.

Dinamika Consulting mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi pada Workshop Implementasi ISO 9001:2015 ini.

DOWNLOAD FOTO WORKSHOP

Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan SNI ISO 14001:2015 oleh Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan

 

Deskripsi Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

Bimtek ini memberikan pemahaman dan interpretasi yang benar dan tepat tentang maksud dan makna klausul 4, 5, dan 6  SNI ISO 14001:2015 Sistem manajemen lingkungan  yang sebelumnya membingungkan karena adanya perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap klausul-klausul SML.

Target peserta adalah personil organisasi yang telah mengetahui prinsip dan manfaat SML bagi organisasi, serta telah membaca standar SNI ISO 14001:2015 Sistem manajemen lingkungan dan SNI ISO 14004:2016 Sistem manajemen lingkungan – Panduan umum dalam penerapan klausul 4, 5, dan 6.  Peserta merupakan personil organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO14001 edisi 2004.

Setelah mengikuti Bimtek peserta dapat menjelaskan makna dan interpretasi konteks organisasi, perencanaan, dan mampu membangun/mengembangkan klausul 4, 5, dan 6 SNI ISO 14001:2015 Sistem manajemen lingkungan di organisasi.

Persyaratan Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

  • Pengetahuan tentang prinsip sistem manajemen umum
  • Pengetahuan tentang proses bisnis organisasi
  • Siklus PDCA dalam sistem manajemen
  • Standar SML, yaitu SNI ISO 14001:2015 dan 14004:2016
  • Hp/ Laptop/Komputer
  • Koneksi internet
  • Membaca standar SML SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016 klausul 4, 5, dan 6

Manfaat  Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

Peserta dapat menjelaskan makna dan interpretasi konteks organisasi, perencanaan, dan mampu membangun/mengembangkan klausul 4, 5, dan 6 SML SNI ISO14001 di organisasi

Peserta Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

  • Personil organisasi yang telah mengetahui prinsip dan manfaat SML bagi organisasi serta telah membaca standar SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 14004:2016
  • Personil organisasi yang telah atau belum menerapkan SML ISO 14001 edisi 2004, namun belum memahami dengan benar dan tepat tentang maksud dan makna klausul 4, 5, dan 6 SML SNI ISO 14001:2015

Materi Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan terdiri atas beberapa pembahasan, yaitu sebagai berikut :

  • Pengantar
  • Gambaran Secara Keseluruhan tentang SNI ISO 14001:2015
  • Transisi Perubahan SNI ISO 14001:2005 ke SNI ISO 14001:2015
  • Memahami Organisasi dan Konteksnya
  • Memahami Kebutuhan dan Harapan Pihak Berkepentingan
  • Menentukan Lingkup dan Sistem Manajemen Lingkungan
  • Kepemimpinan dan Komitmen
  • Kebijakan Lingkungan
  • Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan Organisasi
  • Konsep dan Definisi Life Cycle serta aplikasi Life Cycle Prespectif dalam Sistem Manajemen Lingkungan
  • Aspek Lingkungan dan Metode Identifikasi Aspek Lingkungan
  • Menentukan Aspek Lingkungan Penting
  • Kewajiban Penaatan
  • Pengertian Risiko dan Peluang dalam Sistem Manajemen Lingkungan serta Penetapannya
  • Rencana Tindakan Menangani Risiko dan Peluang
  • Pengertian Indikator Kinerja Lingkungan
  • Sasaran Lingkungan
  • Perencanaan untuk Mencapai Sasaran
  • Kesimpulan

Bagaimana Cara untuk Mengikuti Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan
Untuk mengikuti Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan kunjungi link berikut ini : Bimtek Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan

Kepatuhan Perusahaan Terhadap Peraturan dalam Penerapan SMK3

SMK3 membantu pengendalian risiko dalam kegiatan kerja agar tercipta kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas tinggi.

Seberapah kepatuhan perusahaan perusahaan terhadap peraturandan apa manfaat nya ?

SMK3 membantu pengendalian risiko dalam kegiatan kerja agar tercipta kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas tinggi.

Setiap aktivitas kerja pasti memiliki risiko kecelakaan. Meski levelnya berbeda-beda, hal itu bisa terjadi kapan pun tanpa disertai unsur kesengajaan. Untuk mengantisipasi dan menangani masalah tersebut, perusahaan perlu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Apa Sih SMK3

Jadi, SMK3 merupakan metode perlindungan yang diberikan kepada tenaga kerja untuk mengurangi risiko kerugian materi ataupun moral, serta kehilangan jam kerja. Menurut Pasal 9 Ayat 3b PP 50 Tahun 2012, perusahaan berkewajiban mengidentifikasi potensi bahaya dan mengendalikan risiko-risiko tersebut.

Apa Itu PP 50 Tahun 2012 ?

PP 50 Tahun 2012 merupakan acuan atau pedoman yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan SMK3. Landasan dasar pembuatan peraturan pemerintah ini adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970. Dalam perjalanannya, aturan tersebut lantas direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

 

Apa Saja Manfaat PP 50 Tahun 2012 ?

SMK3 menurut PP 50 Tahun 2012 meliputi penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan peningkatan kinerja. Jika semua itu bisa diterapkan secara maksimal,

perusahaan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut: 

  1. Kelemahan elemen sistem operasional bisa langsung diketahui manajemen perusahaan sebelum terjadi berbagai jenis gangguan, kerugian material, ataupun kecelakaan kerja..
  2. Perusahaan bisa mengetahui secara detail dan jelas mengenai kinerja K3 di lingkungannya.
  3. Penerapan PP 50 Tahun 2012 menjadikan manajemen perusahaan dapat meningkatkan peraturan bidang K3 secara maksimal.
  4. SMK3 yang dilaksanakan berdasarkan PP 50 Tahun 2012 mampu mengasah dan menambah pengetahuan dan keterampilan K3. Pun bisa membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penerapan K3 di perusahaan.

Apa Saja Perubahan dari Versi Sebelumnya ?

Sebelum muncul PP No. 50 Tahun 2012, perusahaan mengacu pada Permenaker No. 5 Tahun 1996. Dengan demikian, PP 50 Tahun 2012 digunakan sebagai penggantinya. Perubahan ini dilakukan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 87 b.

Apa perbedaan nya ?

Berikut ini beberapa perbedaan mendasar antara PP 50 Tahun 2012 dan Permenaker No. 5 Tahun 1996.

  1. PP 50 Tahun 2012 terdiri dari 5 bab dan 22 pasal, sedangkan Permenaker No. 5 berjumlah 10 bab dengan 12 pasal.
  2. PP 50 Tahun 2012 memberikan penjelasan lebih lengkap tentang pedoman penerapan SMK3 dengan prinsip PDCA (Plan-Do-Check-Action).
  3. Kriteria pada lampiran II di PP 50 Tahun 2012 lebih sederhana dan selaras.
  4. Terdapat tambahan daftar hadir dan respons tindak lanjut di lampiran III PP 50 Tahun 2012.

Mengapa Standar PP 50 Tahun 2012 Dibuat ?

Selain sebagai pedoman penerapan SMK3 di perusahaan, PP 50 Tahun 2012 juga dirancang dengan tujuan berikut ini.

  1. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif, terukur, terencana, dan teratur.
  2. Menjadikan tindakan pencegahan terintegrasi dengan pengurangan risiko kecelakaan kerja dan penyakit yang melibatkan semua unsur di perusahaan.

Siapa yang menyusun PP 50 Tahun 2012 ?

PP 50 Tahun 2012 disusun oleh pemerintah pusat; ditetapkan dan ditandatangani oleh presiden. Peraturan ini dibuat untuk menjalankan undang-undang terkait sehingga perusahaan bisa melaksanakan secara maksimal.

Siapa yang terkena dampak PP 50 Tahun 2012 ?

PP 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3 ditujukan untuk perusahaan beserta unsur manajemen di dalamnya. Dengan begitu, mulai dari top management sampai pekerjanya bisa terkena dampak pelaksanaan PP 50 Tahun 2012.

 

Siapa yang Membutuhkan PP 50 Tahun 2012 ?

Penjabaran SMK3 di dalam PP 50 Tahun 2012 mampu mengembangkan mekanisme pendukung dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan K3. Itu sebabnya, perusahaan memerlukan PP 50 Tahun 2012 sebagai panduan konkret penerapan K3.

Bagaimana PP 50 Tahun 2012 membantu Anda ?

 

PP 50 Tahun 2012 mengelompokkan aturan ke dalam 5 bab yang semuanya dirinci menjadi beberapa pasal dan ayat. Pengelompokan ini memudahkan manajemen perusahaan untuk memahami persyaratan, kewajiban, serta cara memaksimalkan K3. Dengan begitu, PP 50 Tahun 2012 membantu Anda menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja secara utuh dan menyeluruh.

 

Bagaimana kita bisa meyakinkan top management untuk mengadopsi PP 50 Tahun 2012 ?

Top management sebagai pemegang kebijakan utama memiliki peran penting dalam memaksimalkan penerapan SMK3. Agar mereka bisa mengadopsi PP 50 Tahun 2012 secara total, Anda mesti memberikan penjelasan yang gamblang mengenai aturan ini. Jika diperlukan, tunjukkan bentuk tertulis PP 50 Tahun 2012 kepada top management.

PP No. 50 Tahun 2012 merupakan ujung tombak keberhasilan penerapan SMK3 di perusahaan. Karena itu, mulai saat ini, perusahaan mesti berupaya optimal untuk mengadopsinya.

WhatsApp chat