Konsep Sistem manajemen Keamanan Pangan
Konsep Sistem manajemen Keamanan Pangan:-pada umumnya dijabarkan oleh perusahaan dalam sektor pangan antara lain:
Dengan HACCP
Sistem Keamanan pangan yang termasuk paling sederhana dan lebih mudah untuk menerima Sertifikasi yaitu HACCP, disamping GMP (Good Manufacturin pactices). Untuk industri yang baru mencoba atau hanya sekedar berkeinginan memenuhi persyaratan pelanggan ISO 22000 melainkan menginginkan sertifikasi yang bisa dibuat marketing tool. Dengan mempunyai HACCP yang tersertifikasi, maka akan menjadi sebuah pondasi yang dapat dikembangkan dengan lebih mudah kedepannya seandainya ada keperluan untuk mengaplikasikan ISO 22000 dan lain-lain sebagainya.
Dengan ISO 22000
Standar ini diterbitkan pertama kali di bulan September 2005. Tahun 2006 perusahaan di Indonesia sudah mulai menerapkannya. Standar ini lebih tinggi dari HACCP, di mana HACCP dan GMP merupakan dua dari empat faktor kunci dalam standar ini. Artinya, di dalam ISO 22000 sudah otomatis terdapat HACCP dan GMP. Hingga saat ini semakin banyak industri pangan yang menerapkan ISO 22000. Kesan “beraroma i” dari kata-kata “ISO“ membuat industri tertentu lebih percaya diri dikala mempunyai ISO 22000 dibanding HACCP. Ini menjadi pilihan yang bagus bagi industri yang telah menerapkan HACCP untuk meng-“upgrade”
cara sistem manajemennya ataupun bagi perusahaan yang baru pertama kali menerapkan metode dan berkeinginan di percaya oleh pelanggan serta mau menata sistem manajemen internalnya.
Dengan FSSC 22000 (Food Safety System Certification)
Peran industri besar multinasional terhadap perkembangan sistem manajemen keamanan pangan memang tidak bisa di abaikan. Standar yang mereka lahirkan bernama PAS 220 (yang kini telah diadopsi oleh ISO menjadi ISO). PAS 220 ditujukan untuk pabrik pangan yang digunakan bersama ISO 22000. Gabungan antara ISO 22000 dengan PAS 220 ini disebut FSSC 22000. Standar ini pertama terbit di tahun 2008. sejak tahun 2010. Supplier-supplier dari perusahaan multinasional tersebut (seperti produsen flavor, gula, tepung, dan lain-lain) yang berlokasi di Indonesia sudah mulai mengguankan FSSC 22000. Caranya bisa dengan mulai membangun dari awal ataupun meng-“upgrade” ISO 22000 yang sudah mereka miliki. Pada perkembangannya saat ini, indusri yang memproduksi produk pangan untuk ritel malahan mengaplikasikan standar ini.
Integrasi Metode kualitas dan Keamanan Pangan
penerapan Sistem manajemen keamanan pangan yang bagus akan lebih kokoh jikalau seandainya dipandu oleh penerapan sistem manajemen kualitas. Karena bagi industri pangan, satu tanpa lainnya belumlah lengkap. Ada beberapa persyaratan dalam sistem manajemen kualitas yang belum tercakup di dalam sistem manajemen keamanan pangan. Untungnya, standar sistem manajemen keamanan pangan seperti ISO 22000 paling mudah diintegrasikan dengan standar sistem manajemen kualitas.
(MM)
About the author