ISO 9001 Alat Manajemen Bisnis

ISO 9001 Alat Manajemen Bisnis

Hubungi Kami

PT Dinamika Mitra Global
Gedung RCC Group
Jalan TB. Simatupang No 29, Kebagusan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Phone : 081 1144 6030
WhatsApp : 0878 2010 6030

pengantar

ISO 9001 lebih dari sekedar standar, dia seharusnya menjadi komponen dari agenda strategis bisnis dan tak cuma dianggap sebagai standar manajemen mutu untuk kesesuaian produk atau layanan atau sebagai standar untuk menempuh sertifikasi ISO 9001. Banyak organisasi cuma memandang standar ISO 9001 sebagai sistem untuk mengelola mutu produk atau layanan mereka atau sebagai standar untuk sertifikasi, akan tetapi itu jauh lebih dari itu! Bisnis ialah mutu dan mutu ialah bisnis yang bagus. Prinsip-prinsip mutu yang termasuk dalam ISO 9001 hanyalah praktik bisnis yang bagus.

Mereka sering kali berdaya upaya perihal ISO 9001 sebagai sesuatu yang seharusnya dipusatkan oleh Departemen Mutu atau dalam banyak kasus itu yakni after-mind; ketimbang komponen strategis dan integral dari agenda bisnis keseluruhan mereka. Sebagian organisasi cuma memikirkannya  salah satu pelanggan utama mereka bertanya apakah mereka bersertifikat ISO 9001 atau mereka menemukannya pada survey penawaran untuk suatu proyek. Ini bukan keputusan strategis. Poin sesungguhnya dari ISO 9001 sudah diperdebatkan selama ini, namun organisasi-organisasi yang terus berpolemik alih-alih mengambil perbuatan, mengundurkan diri ke prospek bisnis yang buruk, pertumbuhan bisnis yang buruk, dan disusul oleh organisasi-organisasi yang sudah melampaui polemik topik.

David Levine dan Michael Toffel dari Harvard Business School menerbitkan makalah pada 18 Januari 2010 yang merangkum penelitian empiris yang meneliti manfaat yang direalisasikan oleh 916 perusahaan yang mengadaptasi standar ISO 9001 diperbandingkan dengan 17.849 non-adapter

Sebagian manfaat yang dicatat dalam penelitian ini mencakup: tingkat kelangsungan hidup organisasi yang lebih tinggi, tingkat penjualan yang lebih tinggi, tingkat pertumbuhan lapangan kerja yang lebih tinggi dan kenaikan bayaran. Kecuali manfaat ini, yang lain termasuk: pengurangan timbulan limbah, peningkatan produktivitas pekerja, peningkatan perhatian pekerja pada detil dan peningkatan performa kesehatan dan keselamatan. Manfaat ini terdengar seperti manfaat bisnis, bukan manfaat mutu. ISO 9001 seharusnya dianggap sebagai alat manajemen bisnis bagi organisasi Anda untuk mendukung poin dan hasil kongkrit.

Alat Manajemen Bisnis

Figur bisnis membuktikan alasan bagaimana sebuah organisasi mewujudkan, memberikan dan menangkap poin bagi siapa malahan atau apa bahkan yang diberi pengaruh oleh organisasi. Ini mungkin pemegang saham, karyawan dan pelanggan, termasuk masyarakat dan ekonomi lokal dan global. Figur bisnis itu sendiri semestinya menguraikan misi, taktik, infrastruktur, struktur organisasi, pelaksanaan dan prosedur operasional yang akan diterapkan untuk melaksanakan contoh bisnis. Menurut respon survei manajer, figur bisnis merupakan desain struktur organisasi untuk melegalkan kesempatan komersial.

Bisnis seharusnya memberikan poin terhadap pelanggannya, meyakinkan pelanggan untuk membayar poin itu, dan demikian itu mereka membayar, organisasi mesti beroperasi dengan sistem yang akan mewujudkan profit.

Figur bisnis wajib menjawab apa yang diperlukan pelanggan dan bagaimana organisasi bisa memenuhi keperluan itu. Seringkali organisasi tak memasukkan mutu sebagai komponen dari figur atau agenda bisnis mereka dan mereka terus berjuang dalam sukses mengerjakan misi mereka, secara tetap memenuhi keperluan pelanggan mereka dan memberikan poin terhadap pelanggan internal dan eksternal mereka. Standar ISO 9001 mengungkapkan bahwa adopsi ISO 9001 seharusnya menjadi keputusan strategis oleh organisasi dan desain dan implementasinya diberi pengaruh oleh berbagai keperluan, target, produk yang disediakan, dan progres yang diterapkan.

Apabila organisasi gagal mengaplikasikan ISO 9001 sebagai komponen dari figur dan agenda bisnis strategisnya, organisasi mungkin dengan tidak mau menyadari sebagian manfaat positif, namun tak akan menempuh poin kongkrit di balik standar. Salah satu manfaat paling kuat dari standar ini ialah prinsip menerapkan pendekatan progres untuk mengelola bisnis Anda.

Pendekatan Pelaksanaan

Apabila ISO 9001 ditujukan untuk diterapkan sebagai alat manajemen bisnis, tiap karyawan dalam organisasi seharusnya mempunyai pemahaman dasar perihal bagaimana organisasi mewujudkan pendapatan, alur pelaksanaan organisasi dan urutannya dan memahami peran mereka sebagai komponen dari pengumpulan keseluruhan pelaksanaan dalam organisasi.

Pendekatan pelaksanaan yang diterapkan sebagai alat manajemen bisnis, pada dasarnya memahami pelaksanaan organisasi Anda, input mereka, output mereka dan bagaimana pelaksanaan berinteraksi satu sama lain. Tanpa memahami progres organisasi Anda, susah untuk mendiagnosis persoalan, hingga pada penyebab sesungguhnya dari persoalan-persoalan hal yang demikian dan mengaplikasikan perbuatan preventif atau korektif yang riil. Pendekatan pelaksanaan didasarkan pada

(4) prinsip-prinsip dasar:

1. pemahaman dan memenuhi syarat

2. keperluan untuk menetapkan pelaksanaan dalam hal poin tambah,

3. mendapatkan hasil performa pelaksanaan dan efektivitas, dan

4. peningkatan berkelanjutan dari pelaksanaan menurut penilaian objektif.

Memahami dan Memenuhi Syarat

Beberapa besar persoalan dalam organisasi dan dalam kehidupan secara lazim dihubungkan dengan tak memahami dan memenuhi syarat. Bayangkan saja, banyak pernikahan gagal sebab pasangan tak paham atau tak memenuhi syarat pasangan lain. Karyawan sering kali kali daya kerjanya buruk sebab tak mempunyai pemahaman yang terang perihal syarat profesi mereka; oleh sebab itu, mereka tak dilengkapi atau tak bisa memenuhi syarat profesi. Pelanggan sering kali tak puas sebab syarat pelanggan tak dipahami dan dipenuhi. Dalam seluruh skenario ini, pertemuan syarat berkorelasi seketika dengan pemahaman permulaan syarat hal yang demikian.

Saat syarat dipahami di muka, itu sungguh-sungguh meningkatkan kesempatan untuk sukses memenuhi syarat. Memahami syarat merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yang terlibat. Dalam pernikahan, penting bagi kedua belah pihak untuk secara terang mengartikulasikan dan menerangkan syarat mereka, sehingga pihak lain memahami keinginan.

Supaya karyawan sukses, penting bagi organisasi untuk pertama-tama mengidentifikasi syarat untuk posisi hal yang demikian, mencari kandidat yang memenuhi persyaratan untuk memenuhi syarat hal yang demikian, kemudian dengan terang membeberkan syarat profesi terhadap karyawan. Seberapa sering kita memperhatikan karyawan baru cuma duduk di meja dan minta untuk dieksekusi ? Saat karyawan tak sukses, organisasi memandang kegagalan karyawan namun kegagalan organisasi untuk menetapkan syarat profesi dipahami oleh karyawan, sehingga karyawan bisa mempunyai peluang untuk sukses memenuhi syarat profesi.

Saat melibatkan pelanggan, pelanggan mungkin memahami apa yang mereka inginkan atau butuhkan, tapi mungkin tak memahami syarat yang terlibat dalam memenuhi keperluan atau harapan mereka. Inilah sebabnya kenapa penting bagi organisasi untuk mengajar pelanggan perihal syarat apa yang terlibat dalam memenuhi keperluan pelanggan. Langkah ini meningkatkan kesempatan kepuasan pelanggan bagi organisasi pada saat pengiriman. Prinsip ini juga berlaku sebab departemen berprofesi satu sama lain secara internal tiap hari. Banyak kekeliruan, pemborosan, dan pelaksanaan ulang bisa secara seketika dihubungkan dengan kurangnya pemahaman permulaan perihal syarat dari departemen lain. Sesudah syarat dipahami, kesempatan syarat hal yang demikian tercapai dengan memuaskan sungguh-sungguh meningkat dan pelaksanaan hal yang demikian bisa menambah poin bagi organisasi.

Pertimbangkan Pelaksanaan dalam Poin Tambah

Progres organisasi Anda seharusnya menambah poin secara internal dan eksternal sepanjang jalan, dari menangkap syarat pelanggan sampai pengiriman akhir. Inilah saatnya ISO 9001 QMS Anda benar-benar menjadi alat manajemen bisnis dan bukan cuma manual, prosedur, dan formulir yang bermutu. Pelaksanaan merubah input memahami menjadi output yang diharapkan memenuhi syarat. Tanpa mengatur input untuk tiap pelaksanaan, organisasi akan gagal untuk menambah poin saat output dari pelaksanaan diperkenalkan, bagus secara internal ataupun eksternal. Apa itu poin tambah? Poin didasarkan pada perspektif penerima pelaksanaan. Poin secara internal bisa berarti bahwa seorang karyawan memenuhi syarat uraian profesi atau bahwa progres penggajian menempuh hasil yang diharapkan dari karyawan yang dibayar pada hari pembayaran. Poin secara eksternal bisa berarti bahwa syarat pelanggan dipenuhi, ideal waktu dan layak anggaran.

Tak ada yang lebih buruk bagi organisasi ketimbang mempunyai progres yang tak menambah poin atau yang tak tepat sasaran. Ini benar-benar mengesalkan bagi karyawan dan pelanggan. Figur yang total ialah saat Anda menelepon layanan pelanggan dan mereka minta Anda daftar info binatu untuk memverifikasi identitas Anda. Demikian mereka tahu mereka tak bisa menolong Anda, mereka memindahkan Anda ke orang lain yang menanyakan daftar pertanyaan cucian yang sama. Kini mereka sudah menghabiskan 15 menit untuk memverifikasi identitas Anda dan mereka belum menghabiskan waktu untuk menyelesaikan persoalan Anda yang sesungguhnya. Seharusnya mengulangi pelaksanaan itu tak menambah poin bagi pelanggan ataupun organisasi yang seharusnya mengulanginya. Sekali lagi, poin ditetapkan pada spot keluaran dari tiap pelaksanaan, yang akan benar-benar susah untuk menempuh poin apabila input ke pelaksanaan tak dipahami di muka. Ini merupakan prinsip sampah – sampah keluar.

Mendapatkan Hasil dari Performa Pelaksanaan dan Efektivitas

Sesudah organisasi memahami pengerjaannya, penting untuk memantau performa mereka untuk mengukur efektivitasnya. mempunyai ISO 9001 QMS ialah komponen strategis dari keseluruhan agenda bisnis, jadi benar-benar penting untuk memutuskan apakah pelaksanaan hal yang demikian menolong organisasi dalam memenuhi tujuan dan target keseluruhan kenapa pengerjaan mulanya dihasilkan. Ukuran total ialah pada spot keluaran dari tiap progres. Semisal keluaran ialah di mana syarat dipenuhi dan di mana organisasi bisa menetapkan apakah progres itu tepat sasaran. Jika, tujuan dari pengerjaan inspeksi akhir ialah untuk memutuskan bahwa produk yang tak cocok tak dikirimkan ke pelanggan. Untuk menempuh inspeksi akhir, kriteria (input) seharusnya ditetapkan, sehingga inspektur bisa menetapkan apakah produk memenuhi syarat (output).

Organisasi mengakui bahwa tiap pelaksanaan mempunyai sebagian jenis, sehingga tak akan mencegah produk yang tak cocok 100% tiap saat. Organisasi bisa mempertimbangkan tujuan untuk mempunyai tingkat produk 2% yang tak cocok untuk tiap lini produk yang dikirim. Untuk menilai hal ini secara berkelanjutan, organisasi seharusnya mencatat tiap kali suatu produk dikembalikan untuk bisa menilai performa dan efektivitas pelaksanaan inspeksi akhir. Tingkat produk yang tak cocok sebesar 1% bisa memperingatkan organisasi untuk menganalisa penyebabnya dan mengambil perbuatan pencegahan untuk mempertahankan angka di bawah apa yang dianggap bisa diterima oleh organisasi. pengerjaan tak dipantau dan tingkat produk yang tak cocok melampaui 2%, organisasi seharusnya menganalisa penyebabnya dan mengaplikasikan perbuatan korektif untuk menerima pelaksanaan pemeriksaan akhir kembali dalam toleransi, tapi pada saat ini masalahnya mungkin lebih besar , ketimbang kalau ditangani pada 1% dan akan menjadikan peningkatan ketidakpuasan pelanggan.

Konsep ini tak cuma berlaku untuk perusahaan manufaktur, tapi juga berlaku untuk perusahaan jasa. Semisal, kalau pelaksanaan pemindahan rig kontraktor pengeboran dirancang untuk menempuh pemindahan rig ideal waktu 95% dari waktu dan mereka cuma menempuh tingkat pengiriman ideal waktu 80%, pengerjaan pemindahan rig mungkin tak tepat sasaran dan semestinya mungkin diubah atau elemen lain yang akan mencegah perpindahan rig ideal waktu yang dibicarakan dengan pelanggan di muka. Ini merupakan bagaimana ISO 9001 ditujukan untuk dipakai sebagai alat manajemen bisnis bagi organisasi untuk mendukung peningkatan berkelanjutan.

Mengemudi Peningkatan Berkesinambungan menurut Penilaian Objective

Seluruh organisasi seharusnya terus meningkatkan untuk mempertahankan daerah mereka di pasar dan untuk bertahan hidup. ISO 9001 mempunyai sebagian alat hebat di dalamnya untuk menolong organisasi Anda meningkatkan operasinya dan mengurangi risiko. Untuk meningkatkan, organisasi wajib memahami dan memenuhi syarat, menentukan pelaksanaan dalam hal poin tambah dan mengevaluasi pengerjaan -pengerjaan hal yang demikian untuk menetapkan apakah pengerjaan berkinerja dan tepat sasaran.

Alasan kenapa banyak organisasi tak menempuh potensi penuh mereka atau konsisten stagnan ialah sebab mereka tak mempunyai mekanisme untuk menunjang peningkatan yang berkelanjutan. Mereka cuma berlari-larian tiap hari memadamkan api, menuntaskan problem permukaan dan merespon problem hari ini, ketimbang menangani persoalan performa progres menurut pada langkah-langkah obyektif. Ini merupakan salah satu alasan kenapa perusahaan kecil sampai menengah konsisten kecil dan tak pernah menempuh potensi penuh mereka dan perusahaan besar tak menempuh profit optimal. Mereka terlalu terjebak di hutan dan tak dapat memperhatikan pohon. Menerapkan pengevaluasian objektif memungkinkan perusahaan untuk menetapkan pohon apa di hutan yang akan ditebang atau malah ditebang untuk mengarah ke trek koreksi berkelanjutan yang terang.

Standar ISO 9001 menawarkan sebagian penilaian objektif yang bisa menolong organisasi Anda dalam mendukung peningkatan berkelanjutan. Sebagian figur termasuk: persepsi pelanggan seputar kepuasan, audit internal, pemantauan dan penilaian pengerjaan, penilaian produk dan layanan, kontrol ketidaksesuaian, performa pemasok, perbuatan korektif dan pencegahan.

Ikhtisar

Apabila organisasi Anda cuma berminat pada ISO 9001 dengan kemauan untuk menempuh sertifikasi, bahwa itu ialah tujuan yang salah. Organisasi seharusnya tahu bahwa mereka bisa menggunakan ISO 9001 dan menerima seluruh manfaatnya, tanpa mengeluarkan tarif tambahan untuk menerima sertifikasi ISO 9001. Beroperasi layak dengan sertifikasi ISO 9001 dan ISO 9001 merupakan dua hal yang berbeda. Banyak organisasi akan menjalankan bisnis dengan perusahaan yang memenuhi syarat ISO 9001 yang tak bersertifikat ISO 9001.

Sesudah ISO 9001 diaplikasikan sebagai keputusan strategis organisasi dan yakni komponen dari keseluruhan agenda bisnis, sertifikasi bisa dilaksanakan kalau perusahaan berdaya upaya itu akan menambah poin pasar. Berpusat pada pemakaian pendekatan progres akan mengarah pada cara sistematis mengidentifikasi dan mengatur pengerjaan untuk memutuskan syarat dipahami dan dipenuhi dalam upaya untuk menambah poin kongkrit bagi organisasi dan pihak lain. Sesudah pelaksanaan dipantau lewat penilaian objektif, organisasi bisa secara sistematis mendukung peningkatan dan pertumbuhan berkelanjutan dengan berkonsentrasi pada penyebab yang ideal dari persoalan performa pengerjaan, yang akan mengarah pada keberhasilan bisnis dan standar ISO 9001 diterapkan sebagai alat manajemen bisnis , seperti yang ditujukan untuk. Ingat bisnis ialah mutu dan mutu ialah bisnis.

Karya dikutip

1. George, G dan Bock AJ. 2011. Figur bisnis dalam praktik dan implikasinya untuk penelitian kewirausahaan. Teori dan Praktek Kewirausahaan, 35 (1): 83-111

2. Sekolah Bisnis Harvard. Manajemen Mutu Kertas Kerja dan Mutu Profesi.

3. Standar Manajemen Kualitas ISO 9001: 2008

Untuk mempelajari lebih lanjut perihal ISO 9001 dan bagaimana organisasi Anda bisa mengaplikasikannya sebagai alat manajemen bisnis, jangan ragu untuk menghubungi kami atau kunjungi website kami di Dinamika Consulting.

(Dewi)

About the author

Dinamika Mitra Global administrator

WhatsApp chat